“Trimah kasihku kuucapkan pada guruku yang tulus..
Kan ku ingat slalu nasehat guruku, untuk bekalku
nanti..”
Sebuah
penggalan lagu yang sangat menyentuh dan mengingatkan kembali jasa dan kenangan
di kala kecil dulu. Guru adalah semangat tanpa batas, memberikan motivasi dan
ilmu karakter dasar kepada calon penerus estafet bangsa Indonesia. Ketika Guru
berada pada barisan depan, maka siswa pun akan mendengar dan mengikuti
instruksinya. Demikianlah wibawah guru di mata siswa-siswanya. Tapi kadang kala
Guru dianggap sebagai Sebuah profesi yang hanya menggambarkan satu program
kerja, yakni mengajar. Guru tidak memiliki tantangan dalam pekerjaannya dan
bertatap muka pada orang yang setiap harinya berada pada tempat yang sama. Beda
dengan profesi dokter, pegawai bank, dan Akuntan. Tapi disana lah letak dari
seni menjadi seorang guru.
Guru
adalah seni dalam mengukir karakter bangsa indonesia Yang tercermin dalam
perilaku dari anak didikan mereka. Guru adalah senyuman bangsa Indonesia di
masa depan dengan beribu harapan yang menyertai langkahnya. Guru adalah tokoh
yang pertama kali dikenal ketika menginjakkan kaki di bangku sekolah. Dengan
demikian.
Ketika bermimpi membangun bangsa, maka
Guru yang pertama kali bergerak dalam menciptakan manusia-manusia yang handal
dan militan. Bacaan dongeng dari sang guru, dapat memberikan dorongan dan
pengem
bangan
karakter dari seorang anak. Ketika Guru memperkenalkan hal yang baru, maka
seluruh siswa akan bertanya,”apa ini pak?” dengan cerdas Guru harus menjawab
dengan lugas “ ini adalah...”. Guru adalah kaum Intelek yang pertama menyentuh
dari sang penerus bangsa. Maka tidak salah jika senyuman dari sang Guru adalah
proyeksi senyuman bangsa dimasa depan.
Indonesia
berkibar dengan lahirnya guru-guru yang berkarakter, Intelek, berjiwa sosial, Emosional
baik, dan spiritualis. Sebuah terobosan baru dalam melukis mimpi wajah
Indonesia di masa depan. Dari sabang hingga merauke tidak kurang dari ribuan
guru yang memberikan didikan kepada calon penerus estafet kepemimpinan di
Indonesia. Didikan dari sang Guru adalah motivasi dalam berinovasi untuk
kesejahteraan bangsa.
Bunga
yang Indah, adalah bunga yang bermekaran dikala bunga lain sedang melayu.
Disana lah kondisi yang sama bagi profesi Guru, mereka adalah pengembang dari
kuncupnya tunas-tunas muda bangsa Indonesia.
Ketika
dahulu kala, Guru sering dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, maka saat
ini kita berani mengatakan bahwa Guru adalah pahlawan berjuta jasa. Tidak
kurang dari jutaan anak telah dilukis oleh sang guru dengan pena yang begitu
lembut dalam konteks intelektual. Guru bergerak dengan hati-hati agar lukisan
mereka dapat lebih sempurna dari apa yang mereka miliki. Guru sangat sadar
bahwa ketika hasil lukisan mereka lebih bagus dari apa yang mereka miliki maka
disanalah letak kesuksesan dari sang Guru.
Tidak
ada kata terlambat dalam belajar. Tidak ada kata terlambat dalam menjalankan skenario
mimpi dengan semangat. Tidak ada kata terlambat dalam melahirkan pemuda-pemuda
yang intelek, spiritualis, emosional baik, dan berkarakter. Tidak salah jika
setiap tanggal dua mei diperingatinya sebagai hari pendidikan nasional, dan
siswa diajak untuk memoratoriumkan apa yang ada pada masa ini. Semangat Guru,
adalah semangat bangsa Indonesia yang akan melahirkan manusia-manusia yang
handal. Senyuman Guru, adalah senyuman dari seorang pahlawan yang telah
mehirkan berjuta manusia dalam bingkai didikan berkarakter untuk kemaslahatan
bangsa.
No comments:
Post a Comment